Kutowinangun-Sabtu (20/4/2024) Kader Lingkungan (Kaling)
MTs Negeri 3 Kebumen dilatih menanam sawi pakcoy dengan cara hidroponik. Kegiatan
penanaman budidaya berada di lokasi penanaman hidroponik tepatnya di depan
ruang guru. Penanaman budidaya sawi
pakcoy diikuti oleh pembina dan kader kaling.
Salamun, S.Ag selaku koordinator kaling mengatakan tempat
hidroponik disusun bertingkat. Air dialirkan dalam pipa – pipa, sehingga air dapat terus mengalir dari atas
sampai ke bawah tanpa berhenti. Air ini diberi nutrisi non pestisida dan di
atasnya tersimpan pot-pot kecil berlubang berisi bibit sayuran di dalamnya.
Guru pembimbing pembibitan tanaman hidroponik yang
merupakan salah satu pembina ekstra kurikuler Kaling Dwi Astuti, S.Pd. mengatakan cara menanam bibit sawi pokcoy.
“Cara menanam bibit sawi pokcay sangat mudah dengan merendam
dengan air selama satu malam kemudian dikeringkan lalu diletakkan di rockwool
per bijinya didiamkan selama 15 hari. Setelah 15 hari baru timbul daunnya yang kemudian
didiamkan selama 1 bulan untuk dipindah ke tempat hidroponik,’ urai Dwi.
Dipilih bibit sawi pakcoy menurut Dwi Astuti merupakan jenis
sayuran yang dapat membantu meningkatkan imun tubuh karena kandungan gizinya
yang lengkap. Sawi pakcoy mengandung protein, karbohidrat, Ca, P, Vitamin A, Vitamin
B, dan Vitamin C. Dengan kandungan yang ada dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk
menghilangkan rasa gatal ditenggorokan pada penderita batuk, penyembuh sakit kepala,
pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.
“Selain itu biji sawi pakcoy juga dapat dimanfaatkan sebagai
minyak serta pelezat makanan. Penanaman sayuran sawi pakcoy tergolong mudah dan
tidak membutuhkan lahan yang luas sehingga mudah dibudidayakan,” tambahnya.
Kepala Madrasah MTs Negeri 3 Kebumen Muhdir M.Pd.I. mengatakan
dengan praktik penanaman budidaya sawi pakcoy diharapkan dapat menambah edukasi
kepada keluarga besar MTs Negeri 3 Kebumen khususnya peserta didik.
“Dengan kegiatan menanam bibit sawi pokcay diharapkan peserta
didik bisa mempraktikkan budidaya sayuran sehat untuk dikonsumsi sehari-hari sebagai
asupan makanan bergizi di rumah masing-masing sehingga peserta didik sehat dan
berprestasi,” ujar Muhdir. (sm/aw/nh)